PUNYA MASALAH FROZEN SHOULDER?? KAMI PUNYA SOLUSINYA
Adhesive capsulitis atau frozen shoulder adalah keluhan pada bahu yang dapat dialami oleh siapa saja, namun biasanya dialami oleh pekerja kantoran, mengingat bahwa pekerjaan mereka sebagian besar waktu dilakukan dengan duduk dan bekerja di depan layar komputer. Kondisi frozen shoulder ini biasanya ditandai dengan rasa nyeri dan kaku pada bahu.
Frozen shoulder dapat diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder. Frozen shoulder primer biasanya idiopatik dan sering dikaitkan dengan penyakit lain seperti diabetes mellitus, hipotiroid, dislipidemia, atau spondylosis serviks. Sedangkan frozen shoulder sekunder biasanya terjadi akibat trauma atau cedera pada bahu. Cedera yang biasanya berlanjut menjadi frozen shoulder adalah rotator cuff tear, fraktur, pembedahan, atau imobilisasi lama.
Gejala utama dari frozen shoulder adalah nyeri bahu yang diikuti dengan keterbatasan lingkup gerak sendi bahu. Dalam anamnesis, pasien biasanya menggambarkan sebagai suatu nyeri tumpul yang tidak terlokalisasi dengan baik yang dapat menyebar ke otot biseps. Pasien biasanya mengeluh kesulitan melakukan gerakan di belakang bahu, seperti membuka resleting baju atau menyisir rambut. Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan keterbatasan lingkup gerak sendi bahu yang disertai rasa nyeri saat menggerakkan sendi bahu.
Penyebab dan Faktor Risiko Frozen Shoulder
Belum diketahui apa yang menyebabkan frozen shoulder. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini, yaitu:
Berjenis kelamin perempuan
Berusia 40 tahun ke atas
Menderita penyakit sistemik, seperti diabetes, penyakit Parkinson, tuberkulosis, penyakit jantung, atau gangguan hormon tiroid (hipertiroid atau hipotiroid)
Mengalami imobilitas (tidak dapat bergerak) dalam waktu lama, misalnya akibat stroke, patah tulang lengan, pemulihan setelah operasi, atau cedera pada rotator cuff (otot di sekitar bahu)
Gejala Frozen Shoulder
Frozen shoulder dapat sangat mengganggu aktivitas penderitanya. Berikut ini adalah beberapa contoh gerakan yang sulit dilakukan penderita frozen shoulder:
- Memakai baju
- Menyisir rambut
- Menggaruk punggung
- Memasang bra
- Meraih barang di tempat yang tingg
Gejala frozen shoulder umumnya berkembang secara perlahan dalam tiga tahap, yang setiap tahapnya bisa berlangsung selama beberapa bulan. Tiga tahap tersebut adalah:
Tahap pertama atau freezing stage
Tahap ini ditandai dengan nyeri di setiap kali sendi bahu digerakkan, sehingga membuat pergerakannya terbatas. Periode ini berlangsung 6–9 bulan.
Tahap kedua atau frozen stage
Tahap kedua ditandai dengan mulai berkurangnya nyeri, tetapi sendi bahu menjadi semakin kaku dan sulit digerakkan. Periode ini bisa berlangsung selama 4 bulan sampai 1 tahun.
Tahap ketiga atau thawing stage
Tahap ketiga ditandai dengan pergerakan bahu yang mulai membaik. Tahap ini umumnya terjadi selama 6 bulan sampai 2 tahun.
Pada beberapa penderita frozen shoulder, nyeri pada sendi bahu bisa memburuk di malam hari dan bahkan mengganggu tidur.
Pengobatan Frozen Shoulder
Ada beberapa metode pengobatan yang dapat diberikan oleh dokter untuk mengatasi keluhan akibat frozen shoulder, yaitu:
Obat-obatan
Obat-obatan yang diberikan dokter bertujuan untuk meredakan nyeri dan peradangan. Contoh obatnya adalah aspirin, ibuprofen, dan sodium naproxen. Jika nyeri terus terjadi, dokter mungkin akan memberikan suntikan kortikosteroid ke area bahu yang bermasalah.
Fisioterapi
Terapi fisik (fisioterapi) bertujuan untuk mengembalikan jangkauan lengan semaksimal mungkin. Pada fisioterapi untuk frozen shoulder, pasien akan diajarkan gerakan-gerakan yang dapat membantu proses pemulihan. Penting untuk diingat, pengobatan dengan metode ini memerlukan komitmen pasien agar hasil terapinya maksimal.
Komplikasi yang mungkin muncul akibat frozen shoulder adalah kaku dan nyeri di bahu yang berlangsung lama. Pada beberapa kasus, pasien bisa mengalami kaku atau nyeri bahu sampai 3 tahun walaupun sudah mendapatkan obat-obatan.
Komplikasi juga dapat terjadi akibat manipulasi bahu, misalnya patah tulang lengan atas (humerus) atau robekan pada otot lengan atas.
Pencegahan Frozen Shoulder
Bagi pasien yang dalam proses pemulihan dari cedera atau operasi, disarankan untuk selalu menggerakkan lengan agar tidak terjadi frozen shoulder. Jika sulit menggerakkan bahu, diskusikan dengan dokter mengenai jenis gerakan yang dapat diterapkan untuk mempertahankan jangkauan gerak bahu.
Selain itu, pasien stroke juga disarankan untuk segera menjalankan fisioterapi setelah serangan stroke. Hal ini untuk mencegah terjadinya kekakuan pada sendi bahu dan sendi lainnya yang terdampak.
frozenshoulder#neckpain#ultrasound#fisiotherapy#BTL#klinikfisiotherapy#kliniklaser#laser4D#laserpico#ultherapy