Ketahui gejala dan penyebab diabetes melitus!

Ketahui gejala dan penyebab diabetes melitus!

Kali ini, dr. Emilia Kasturi berkesempatan mengedukasi kalian terkait pentingnya menyadari kondisi diabetes melitus yang kini sudah tidak lagi mengenal usia.

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Akan tetapi, pada penderita diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan oleh tubuh.

Kadar gula (glukosa) dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi pankreas. Namun, pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

Glukosa yang tidak diserap sel tubuh dengan baik akan menumpuk dalam darah. Kondisi tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh. Jika tidak terkontrol dengan baik, diabetes dapat menimbulkan komplikasi yang berisiko mengancam nyawa penderitanya.

Penyebab Diabetes

Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Berikut adalah penjelasannya:

Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini menyebabkan kadar glukosa darah meningkat sehingga memicu kerusakan pada organ-organ tubuh.

Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Penyebab diabetes tipe 1 masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan penyakit ini terkait dengan faktor genetik dan faktor lingkungan.

Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak terjadi, yakni sekitar 90–95%. Diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin sehingga insulin yang dihasilkan tidak bisa digunakan dengan baik. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah resistensi insulin.

Selain kedua jenis diabetes tersebut, ada jenis diabetes yang biasa terjadi pada ibu hamil, yakni diabetes gestasional. Diabetes jenis ini disebabkan oleh perubahan hormon pada masa kehamilan, tetapi biasanya gula darah penderita akan kembali normal setelah masa persalinan.

Faktor risiko diabetes

Seseorang akan lebih berisiko terkena diabetes tipe 1 jika memiliki faktor risiko berikut:

  • Berusia 4–7 tahun atau 10–14 tahun
  • Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 1
  • Menderita penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
  • Menderita penyakit autoimun, seperti penyakit Grave, penyakit Hashimoto, dan penyakit Addison
  • Mengalami cedera pada pankreas akibat infeksi, tumor, cedera, kecelakaan, atau efek samping setelah operasi besar

Sementara itu, diabetes tipe 2 lebih berisiko terjadi pada seseorang dengan faktor-faktor berikut:

  • Berusia lebih dari 45 tahun
  • Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2
  • Jarang beraktivitas fisik atau berolahraga
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Menderita prediabetes
  • Menderita kolesterol tinggi
  • Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)

Khusus pada wanita, ibu hamil yang menderita diabetes gestasional dapat lebih mudah mengalami diabetes tipe 2. Selain itu, wanita yang memiliki riwayat penyakit polycystic ovarian syndrome (PCOS) juga lebih mudah mengalami diabetes tipe 2.

 

 

Berdasarkan gejalanya Diabetes Melitus dibagi menjadi 2, yaitu gejala utama dan gejala tambahan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

 

  1. Gejala Utama:

 

  1. Intensitas buang air kecil yang cukup sering
  2. Cepat merasa lapar
  3. Sering merasa haus

 

  1. Gejala Tambahan:

 

  1. Berat badan menurun cepat tanpa ada penyebab yang jelas
  2. Kesemutan
  3. Gatal di daerah kemaluan pada wanita
  4.  Keputihan pada wanita
  5. Luka yang sulit sembuh
  6. Impotensi pada pria
  7. Bisul yang hilang timbul
  8. Penglihatan yang kabur
  9. Cepat lelah
  10. Mudah mengantuk

Mari, kita tingkatkan kesadaran akan kesehatan tubuh kita untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik 🙏🏻.Tetap terapkan perilaku hidup sehat dengan memakan makanan yang bergizi, berolahraga atau aktivitas fisik ringan minimal 30 menit sehari dan rutin melakukan cek gula darah ke fasilitas kesehatan terdekat.